Okay di sini gue akan meng-post
beberapa hal tentang apa yang gue suka.. Firstly gue akan bahas tentang
cokelat, yapp cokelat.. Siapa sih yang gak suka cokelat?? Dari yang muda sampai
yang tua pasti gak akan nolak kalau ditawarin makanan yang satu ini hehehe ;)
Cokelat
Cokelat adalah sebutan untuk hasil
olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao).
Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno
sebagai minuman.
Cokelat umumnya diberikan sebagai
hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik,
cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian
bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu
rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling
umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
Sejarah Cokelat
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma
cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika
Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko.
Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di
sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang
cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di
Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang
diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya
penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput
putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula
untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada
tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara,
menunjukkan bahwa Suku Mayameminum cokelat di sekitar tahun 400 SM.
Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa”
yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang
berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap
hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol
kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah
cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang
ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai.
Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun
kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya
memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji
dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya
dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau
kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450
SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status
penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan
berbuih ditaburi lada merah,vanila, atau rempah-rempah lain.
Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang
mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.
Ketika peradaban Maya
klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji
kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa
(sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat
ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi
suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari
bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan
sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada
masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec,
dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang.
Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana
satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat
seharga tiga biji kokoa.
Sementara tahun 1544 M, delegasi
Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa
hadiah, di antaranya minuman cokelat.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi
minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu,
cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa,
kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah,
dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelaspedagang.
Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat
di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan
persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama
dibuka pada 1657.
Pada tahun 1689 seorang dokter dan
kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan
awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara.
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi
sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang
hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi
sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai
dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris,
zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga
bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang
paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika
tampaknya tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan
cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai
sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri.
Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan
digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengankarbonasi kalium atau natrium agar
lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan
orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa
(defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau
dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).
Rasa Cokelat
Rasa cokelat masih sulit didefinisikan.
Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn
Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa
cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang
jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau
berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.
Efek psikologis yang terjadi saat
menikmati cokelat dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak
sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda
memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam
mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset
terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam
mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada
aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa
empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti.
Pemalsuan Rasa
Pemalsuan rasa cokelat sering terjadi
karena kokoa adalah bahan yang relatif mahal dibandingkan dengan gula atau minyak
nabati. Kedua bahan ini sering digunakan untuk menggantikan kokoa.
Lemak kokoa sering digantikan minyak
yang lebih murah, seperti lesitin dari kedelai atau minyak
palem. Selain soal harga, dengan kedua bahan ini pelapisan cokelat menjadi
lebih mudah. Perbandingan kokoa padat (komponen nonlemak pada biji yang
digiling) juga cenderung rendah. Dalam cokelat batangan, misalnya, sekitar 20%
gula-gula itu diisi cokelat.
Cokelat premium, di sisi lain, biasanya
mengandung sekitar 50 - 70% cokelat padat. Karena mengandung lebih sedikit gula
dan mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mengandung lebih
sedikit kalori dari produk cokelat pada umumnya. Pantaslah bila para pencinta
cokelat sering “protes” gara-gara cokelat disalahkan untuk masalah yang
sebenarnya disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.
Kandungan Cokelat
Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti
teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh.
Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak.
Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat
menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan
promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang,
termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal
bebas dalam tubuh.
Racun Bagi Hewan Tertentu
Adanya
kandungan teobromin dalam cokelat bisa menjadi racun untuk sebagian
hewan bila dikonsumsi. Hewan-hewan yang bereaksi keracunan pada kandungan
teobromin diantaranya adalah kuda, anjing, burung kakak tua, tikus-tikus jenis
kecil dan kucing (khususnya anak kucing), ini dikarenakan metabolisme
tubuh mereka tidak dapat mencerna kandungan kimia ini secara efektif. Bila
mereka diberi makan cokelat maka kandungan teobromin akan tetap berada dalam
aliran darah mereka hingga 20 jam, akibatnya hewan-hewan ini mungkin mengalami
epilepsi dan kejang-kejang, serangan jantung, pendarahan internal, dan pada
akhirnya menyebabkan kematian. Penanggulangannya adalah dengan merangsang
hewan-hewan ini agar memuntahkan cokelat dan secepat mungkin membawa mereka ke
dokter hewan.
*Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar